SEHATWEB.COM | JAKARTA — Menurut primbon Jawa, kedutan di kepala sebelah kiri bisa menjadi pertanda keberuntungan atau kemuliaan. Kedutan ini bisa berarti bahwa seseorang akan mendapatkan rezeki atau keberuntungan dalam waktu dekat.
Namun, kedutan di kepala juga bisa disebabkan oleh denyutan pembuluh darah arteri. Denyutan ini normal terjadi pada semua orang, terutama saat sedang diam atau tidak melakukan aktivitas apapun.
Jika Anda tidak yakin dengan apa yang Anda alami, atau keluhan tersebut sangat mengganggu, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Sementara dr. Nadia Nurotul Fuadah menyebutkan, bahwa kepala sebelah kiri kedutan bisa juga disebabkan oleh beberapa sebab ini:
Kelelahan otot, misalnya bila Anda sering beraktifitas dengan posisi kepala tegak dan kaku dalam waktu lama. Kekakuan ini bisa terasa tidak hanya di leher, namun hingga mencapai kepala.
Penekanan berlebihan pada sisi kepala belakang, contohnya bila Anda terlalu banyak tidur terlentang, terlebih menggunakan alas tidur yang keras.
Migrain, yakni nyeri kepala primer yang terasa berdenyut-denyut, terutama dominan di salah satu sisi kepala, terjadi akibat fenomena vaskuler yang memicu peradangan di otak.
Aneurisma serebri (tonjolan abnormal di pembuluh darah otak yang rentan pecah).
Gangguan keseimbangan elektrolit atau vitamin tertentu (misalnya magnesium, kalsium, kalium, vitamin B)
Nyeri kepala tegang
Nyeri kepala cluster
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hiperkolesterolemia (kolesterol darah tinggi)
Hipoglikemia (gula darah rendah)
Dehidrasi (kurang cairan)
Gangguan syaraf, misalnya syaraf kejepit
Infeksi kulit sekitar kepala dan leher (contohnya Herpes zoster atau post herpetic neuralgia)
Gangguan psikosomatis, dan sebagainya.
Untuk mengatasi kedutan pada kepala, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan bervariasi.
Banyak minum air putih.
Hindari asap rokok dan produk nikotin lainnya.
Tidur 7 – 9 jam sehari.
Hindari kecemasan dan stress emosional.
Atur pola istirahat Anda, minimal beristirahat 6-8 jam perhari.
Aktif dan rutin berolahraga setiap hari. (*)