SEHAT WEB ■ WHO mengadakan konsultasi pemangku kepentingan uji klinis, yang diadakan di kantor pusatnya di Jenewa, yang mempertemukan para ahli dari berbagai negara. Pesertanya meliputi peneliti, penyandang dana penelitian, ahli etika, regulator, pembuat kebijakan, dan perwakilan industri (28/6).
Konsultasi tersebut menindaklanjuti pertemuan Forum Uji Klinis Global perdana yang diadakan pada tahun 2023 dan bertujuan untuk membangun visi guna meningkatkan kemampuan penelitian klinis global yang disepakati pada pertemuan tersebut.
Pembicaraan utama terfokus pada upaya memajukan tindakan menuju visi ini dan mencakup diskusi mengenai rancangan rencana aksi.
Hal-hal penting dari pertemuan tersebut antara lain:
Komitmen untuk memperkuat ekosistem uji klinis global: para peserta menekankan pentingnya meningkatkan ekosistem uji klinis global.
Seruan untuk kolaborasi yang lebih kuat: terdapat seruan yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan uji klinis, baik dalam sektor tertentu seperti regulasi, pendanaan, dan masyarakat sipil, dan di berbagai sektor.
Mengoptimalkan alat dan sumber daya yang ada: para peserta mendiskusikan perlunya mengadaptasi dan memanfaatkan alat dan sumber daya yang ada di seluruh lanskap pemangku kepentingan, seperti model kematangan dan pengembangan kapasitas, untuk menghindari duplikasi upaya dalam mengembangkan inisiatif baru.
Peran kepemimpinan WHO: Peran WHO dalam memimpin dan mengkoordinasikan kolaborasi global dianggap sangat penting.
WHO menguraikan rencana tindakan implementasi resolusi uji klinis (WHA75.8) selama tahun 2024 hingga 2025.
Presentasi lainnya mencakup wawasan penelitian klinis di tingkat negara, dengan contoh dari Kanada, India, Nepal, dan Afrika Selatan. Aksi dari berbagai pemangku kepentingan yang mencakup berbagai bidang seperti peraturan dan etika, transparansi penelitian, keterlibatan masyarakat dan uji coba dalam perawatan kritis, wanita hamil dan menyusui serta anak-anak juga dibagikan. Perwakilan dari penyandang dana uji klinis terkemuka juga berbagi tindakan yang dilakukan oleh komunitas pendanaan untuk meningkatkan uji klinis secara global.
Pertemuan tersebut memberikan masukan terhadap rancangan rencana aksi global untuk mengoperasionalkan visi memperkuat dan mempertahankan infrastruktur dan ekosistem uji klinis. Draf ini akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk kelompok pasien, dan perwakilan masyarakat, dalam beberapa bulan mendatang untuk menyempurnakan dan menyelesaikan rencana aksi.
Forum ini menjadi landasan bagi dialog dan kolaborasi berkelanjutan di antara para pemangku kepentingan uji klinis global. Hasil yang diharapkan adalah rencana aksi komprehensif yang akan memandu upaya untuk meningkatkan kemampuan penelitian klinis di seluruh dunia, sehingga memastikan hasil kesehatan yang lebih baik bagi semua orang. (via)