-->
  • Jelajahi

    Copyright © SEHATWEB.COM | Informasi Kesehatan Terpercaya
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menu Bawah

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Kafein Membuat Anda Cemas?

    SEHATWEB.com
    Senin, 17 Juni 2024, 14:24 WIB Last Updated 2024-06-17T07:24:56Z

    SEHAT WEB ■ Brian Byrne, seorang manajer tur di Los Angeles, sedang menyesap minuman dingin beberapa tahun yang lalu ketika dia mulai merasa lembap. Tak lama kemudian, gejalanya memburuk: pernapasan dangkal, dada terasa hampa, dan detak jantung berdebar cepat. 

    Dia keluar untuk mencari udara. “Pada saat itu, pikiran saya berpacu, merasa seperti terkena serangan jantung,” katanya.

    Ini bukan pertama kalinya Byrne mengalami serangan panik akibat kafein, tapi ini yang paling intens. 

    “Minum kopi itu serasa menuangkan bensin ke api yang sudah membara,” ujarnya. 

    Selama setahun setelahnya, dia tidak menyentuh barang itu dan tidak mengalami episode serius lainnya.

    Banyak orang dapat memahami kecemasan Byrne terkait kafein. Meskipun para peneliti tidak dapat secara pasti mengatakan bahwa kafein membuat Anda cemas, hal ini terkait dengan peningkatan risiko kecemasan pada orang dengan atau tanpa diagnosis psikiatris.

    MENGAPA KAFEIN DAPAT MEMBUAT ANDA Cemas?

    Kafein adalah stimulan yang memengaruhi sistem saraf simpatik, bagian tubuh yang bertanggung jawab atas respons melawan metabolisme lari Anda. Saat diaktifkan, detak jantung Anda meningkat dan tekanan darah meningkat, otot-otot Anda tegang, dan Anda mungkin mulai berkeringat.

    Tapi kafein bukanlah satu-satunya hal yang membangkitkan sistem saraf. Aktivitas apa pun yang memacu adrenalin, seperti berolahraga atau menaiki roller coaster dapat merangsang respons seperti itu.

    Saat Anda berolahraga atau berkendara, sensasi tersebut bukanlah hal yang mengejutkan. Namun keanehan dalam duduk diam di meja kerja saat jantung berdebar kencang, seperti yang mungkin terjadi jika Anda baru saja mengonsumsi kafein, dapat membuat beberapa orang merasakan gairah tersebut sebagai kecemasan, kata Joseph Trunzo, wakil direktur School of Health, dan Ilmu Perilaku di Universitas Bryant. 

    Selain itu, jika Anda secara tidak sadar menyebut gejala-gejala ini sebagai kecemasan, Anda mungkin memperkuat efeknya. (*)

    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru

    INFO SEHAT

    +